Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan
peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin
banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi
informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan
hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat
dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.
Penggunaan
internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses
melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transaksi perbankan. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya
yaitu internet banking atau yang lebih dikenal dengan E-Banking, yang merupakan
bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui media internet. E-Banking
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan
nasabah dengan menggunakan media internet.
Internet banking mulai menjadi primadona di kalangan
nasabah bank setelah ATM dan phone banking. Kemudahan bertransaksi dengan fitur
yang lengkap tanpa harus keluar dari rumah, merupakan kelebihan internet
banking yang tidak dapat ditandingi oleh teknologi e-banking lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
E-Banking
Perbankan
elektronik, atau e-banking, adalah istilah yang menggambarkan semua transaksi
yang terjadi antara perusahaan, organisasi, dan individu dan lembaga perbankan
mereka. Pertama dikonseptualisasikan
dalam pertengahan 1970-an,Inggris
Negara
pertama yang mempunyai layanan perbankan online, didirikan oleh Bank of Scotland bagi para pelanggan dari
Nottingham Building Society (NBS) pada tahun 1983.
Beberapa bank yang ditawarkan nasabah
perbankan elektronik pada tahun 1985.
Namun, kurangnya pengguna internet, dan biaya yang terkait dengan
penggunaan online banking, terhambat pertumbuhan. Ledakan Internet di-akhir 1990-an membuat orang
lebih nyaman dengan membuat transaksi melalui web. Meskipun kehancuran dot-com, e-banking tumbuh
bersama Internet.
Sementara
lembaga keuangan mengambil langkah untuk menerapkan e-banking di pertengahan
1990-an, Stanford Federal
Credit Union adalah lembaga keuangan pertama yang menawarkan layanan internet
banking online untuk semua anggotanya pada bulan Oktober 1994,
banyak konsumen ragu-ragu untuk melakukan transaksi keuangan melalui web. Butuh adopsi perdagangan elektronik,
berdasarkan perusahaan trailblazing seperti America Online, Amazon.com dan
eBay, untuk membuat ide membayar untuk barang secara online luas. Pada tahun 2000, 80 persen dari bank-bank AS
yang ditawarkan e-banking. Digunakan
pelanggan tumbuh perlahan-lahan. Di Bank
of America, misalnya, butuh 10 tahun untuk memperoleh 2 juta e-banking
pelanggan. Namun, perubahan budaya yang
signifikan terjadi setelah ketakutan Y2K berakhir.
Pada tahun 2001, Bank of America menjadi bank
pertama ke atas 3 juta pelanggan online banking, lebih dari 20 persen basis
pelanggannya. Sebagai perbandingan,
lembaga-lembaga nasional lebih besar, seperti Citigroup mengklaim 2,2 juta
hubungan online secara global, sementara JP Morgan Chase memperkirakan memiliki
lebih dari 750.000 pelanggan online banking.
Wells Fargo memiliki 2,5 juta pelanggan online banking, termasuk usaha
kecil. Pelanggan online terbukti lebih
loyal dan menguntungkan dari pelanggan biasa.
Pada Oktober 2001, Bank of America pelanggan dieksekusi rekor 3,1 juta
pembayaran tagihan elektronik, dengan total lebih dari $ 1 miliar. Pada tahun 2009, sebuah laporan Gartner Group
memperkirakan bahwa 47 persen orang dewasa AS dan 30 persen di Inggris bank
online.
Tahun
2000, implementasi e-Banking dan mobile banking mulai di lakukan oleh beberapa
Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya.
E-Banking yang ada
di Indonesia antara lain :
1998 Sep, Bank
Internasional Indonesia https://www.bankbii.com/
2000, Bank Niaga
https://secure.bank2home.com/ib-niaga/Login.html
2001, Bank Bukopin
https://secure.bank2home.com/appbukopin/login.jsp
2001, Bank Sentral
Asia (BCA) https://ibank.klikbca.com/
2003, Bank Mandiri
https://ib.bankmandiri.co.id/
2005, Bank
PermataNet https://www.permatanet.com
2006, Bank Permata
e-Business https://www.permatae-business.com/
2007, Bank Negara
Indonesia https://ibank.bni.co.id/
Bank Lippo https://ebanking.lippobank.co.id
2.2 Pengertian e-banking
Electronic Banking (e-banking)
merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang menggabungkan antara sistem
informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone banking, mobile banking, dan
internet banking. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa
dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran
komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang
memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses
rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan
jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah
dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti
komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.
Berikut adalah saluran dari e-Banking yang telah
diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut :
1. ATM,
Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling
populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan
fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo
dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah
yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (
kartu kredit, listrik, dan telepon ), pembelian ( voucher dan tiket ), dan yang
terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain
bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja
di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM
sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat
menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM.
Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena
ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
2. Phone
Banking
Ini adalah saluran yang
memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada
awalnya hanya bisa diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin
populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP
bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan
Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank
dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO.
Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian ( voucher
dan tiket), dan transfer ke bank lain, serta dilayani
oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini
boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena
cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan
berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3. Internet
Banking
Ini termasuk saluran teranyar
e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama
dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo
rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit,
listrik, dan telepon), pembelian ( voucher dan tiket), dan transfer ke bank
lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan
menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
4. SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi
lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi
via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu
informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu
kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya
pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat
diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya
agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam
pengetikan sms.
2.3 Jenis-jenis tehknologi e-banking
·
Automated Teller Machine (ATM). Terminal
elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang
membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya
di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
·
Computer Banking. Layanan bank yang bisa
diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk
melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan
lain-lain.
·
Debit (or check) Card. Kartu yang
digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan
pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening
banknya.
·
Direct Deposit. Salah satu bentuk
pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi
pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui
transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
·
bill payment Direct Payment (also
electronic). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk
membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara
elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct
payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus
menginisiasi setiap transaksi direct payment.
·
Electronic Bill Presentment and Payment
(EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke
nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam
rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar
tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan
mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
·
Electronic Check Conversion. Proses
konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll)
ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau
proses lebih lanjut.
·
Electronic Fund Transfer (EFT).
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya
melalui media elektronik.
·
Payroll Card. Salah satu tipe
“stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek
yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau
Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu
tersebut secara elektronik.
·
Preauthorized Debit (or automatic bill
payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi
pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada
tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu
(misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik
ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT
Telkom).
·
Prepaid Card. Salah satu tipe
Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya
pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
·
Smart Card. Salah satu tipe stored-value
card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors
sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses
untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi
saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada
sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem
tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
·
Stored-Value Card. Kartu yang di
dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran
sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi
kerja atau perusahaan lain, misalnya kartu dengan logo MasterCard.
2.4 Manfaat e-banking
Manfaatnya penggunaannya mirip
dengan mesin ATM dimana sarananya saja yang berbeda, seorang nasabah dapat
melakukan aktifitas pengecekan saldo rekening, transfer dana antar rekening
atau antar bank, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan seperti:
listrik, telepon, kartu kredit, dll.
Dengan memanfaatkan e-banking
banyak keuntungan yang akan diperoleh nasabah terutama apabila dilihat dari
banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena e-banking jelas bebas
antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah memiliki sarana
pendukung untuk melakukan layanan e-banking tersebut.
Dengan hadirnya e-banking tidak
hanya nasabah saja yang mendapatkan manfaat melainkan juga menciptakan efek manfaat
yang lain bagi bank, yakni meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau biaya
(fee based income). Sebagian besar fee berasal dari layanan transaksi yang
ditawarkan e-banking, misalnya untuk pembayaran tagihan listrik dikenai biaya
Rp 2.500 per transaksi.
2.5 Ancaman keamanan
Meskipun
menawarkan kemudahan,tetap saja ada ancaman keamanan yang mengintai. Biasanya,
ancaman ini ditujukan kepada pihak pengguna yang notabene lemah dari sisi
kesadaran berteknologi. Beberapa ancaman yang sering muncul, antara lain
Typo-site atau website forging merupakan teknik membuat situs yang memiliki
domain San tampilan yang mirip dengan situs aslinya. Tujuannya, mendapatkan
username dan password pengguna. Misalnya saja, situs dengan nama netbank.com.
Kembaran situs ini biasanya memiliki nama-nama yang mirip, seperti
net-bank.com, netbank.com, atau netibank.com.
Key-logger
adalah virus atau trojan yang tersembunyi dan bertugas merekam setiap input
ketikan tombol user keyboard. Aplikasi ini tertanam di komputer tanpa diketahui
pengguna dan bertugas mendapatkan username dan password akses pengguna ke suatu
situs.Man in the middle attack, aktivitas seorang cracker (sebutan untuk hacker
jahat) yang menyadap informasi dari pengguna. Informasi yang disadap bisa
berupa password, username, dan pesan elektronik. Kejadian ini biasanya menimpa
pengguna yang menggunakan komputer di lingkungan umum seperti warnet dan free
hotspot.
Kesadaran
berteknologi, meskipun pihak bank selaku penyedia layanan internet banking
telah meningkatkan pengamanan layanannya, tetap saja sasaran yang paling empuk
adalah pengguna layanan. Titik kelemahannya ada pada minimnya kesadaran
berteknologi pengguna. Misalnya, pengguna berbagi kode PIN, selalu mengklik
“Yes” ketika muncul notifikasi di komputer, dan lupa logout.
2.6 Keamanan dalam menggunakan
fasilitas e-banking
Keamanan merupakan isu utama dalam
e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya di internet, transaksi perbankan
di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan
yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu teknik pengamanan yang
sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL (Secure Socket Layer)
maupun lewat protokol HTTPS (Secure HTTP).
BCA salah satu bank pelopor
e-banking di Indonesia contohnya. BCA menawarkan produk perbankan elektronik
berupa KlikBCA, yang memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan
melalui komputer dan jaringan internet. KlikBCA dilengkapi dengan security
untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data dan transaksi yang dilakukan oleh
nasabah. Untuk menambah keamanan pihak bank melengkapi juga dengan KeyBCA,
yaitu alat pengaman tambahan untuk lebih mengamankan transaksi finansial di
KlikBCA. Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan password yang selalu berganti
setiap kali melakukan transaksi finansial. Dengan demikian, keamanan nasabah
bertransaksi akan makin terjaga.
Selain itu untuk ATM, nasabah
diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN). Sedangkan untuk Phone
Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal
(userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank
tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP
yang digunakan.
2.7
Tips agar aman bertransaksi menggunakan e-banking
Selalu periksa
kembali alamat situs layanan internet banking yang di ketikan di address bar.
Pastikan bahwa alamat situs telah lengkap, tidak kurang, dan tidak lebih.Bila
muncul peringatan sertifikasi situs saat mengakses internet banking, sebaiknya
batalkan akses dan periksa ulang alamat situs. Biasanya, situs internet banking
telah disertifikasi secara internasional sehingga tidak akan muncul peringatan
sertifikasi.
Disarankan untuk
tidak mengakses situs internet banking di tempat-tempat publik dan kurang
terpercaya, seperti di komputer warnet, komputer kantor, komputer teman,
dan/ree hotspot. Lebih diutamakan menggunakan komputer pribadi.Tetap rahasiakan
informasi apa pun dan kepada siapa pun terkait dengan akses internet banking
yang dimiliki, termasuk username, password, dan PIN. UbahJah password dan PIN
secara berkala.
Jika menemui
keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi memasukkan password atau
informasi sensitif lainnya. Tanyakan kepada orang yang dipercaya atau costumer
support bank bersangkutan.Meskipun tidak menjamin 100 persen aman, pasanglah
antivirus dan firewall untuk menghindari key-logger.Hindari mengakses situs
porno dan situs penyedia aplikasi game gratisan. Biasanya, virus dan trojan
key-logger menumpang dalam situs ini.Untuk keamanan maksimal dan terhindar dari
man in the middle attack serta virus dan trojan, gunakan komputer dengan sistem
operasi yang aman dan bebas dari virus dan trojan, seperti Linux dan Macintosh.Selalu
klik logout setelah selesai menggunakan internet banking.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Semua yang dijabarkan diatas
tersebut merupakan gambaran dari E-banking dan sebagai alternatif sistem
perbankan yang baru di indonesia. E-Banking pada dasarnya merupakan suatu
kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan nasabah dengan menggunakan
media internet.
E-Banking
merupakan buah dari perkembangan tehknologi informasi, yaitu internet. Peran
e-banking bagi nasabah yaitu memberikan
kenyamanan bertransaksi bagi penggunanya, tanpa harus datang ke bank, tanpa
harus mengantri dan bagi pihak bank, e-banking memberikan keuntungan financial
maupun citra di mata nasabahnya.
3.2 Saran
Dengan berkembangnya e-banking di Indonesia
dan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kita harus bisa
memanfaatkannya dengan bijak. Saat menggunakan e-banking seharusnya
berhati-hati, jangan sampai manfaat dari e-banking tersebut diambil oleh orang
lain, seperti tindak kejahatan yang ada.
Selain itu, kesadaran akan
tehknologi harus ditingkatkan, agar tidak terjadi penipuan melalui internet
atau lewat sarana komunikasi yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.com
http://www.wilkipedia.com
izin copas sedikit mas
BalasHapusPada situs marketplace tidak menjual produk sendiri dan tidak memiliki stock barang, tetapi menyediakan fasilitas dan sistem agar transaksi antara pembeli dan penjual mudah dilakukan, selain itu marketplace menjadi pihak tengah atau mediator untuk memastikan agar transaksi lebih aman dilakukan. Cara Transfer Gopay ke Shopeepay
BalasHapus